Review Resident Evil: Revelations 2 ( Awas Zombie Dimana-mana)

Rasanya sulit untuk tidak mengaitkan game survival horror dengan sebuah seri yang cukup melegenda dari genre game tersebut. Yang saya maksud tidak lain adalah seri Resident Evil. Memang, seri survival horror garapan Capcom ini terkesan melenceng dari pakem asalnya pada seri kelimanya dan malah merambah ke daerah genre action shooter.
Untungnya kesuksesan dari Resident Evil: Revelations yang merupakan cerita sampingan dari Resident Evil yang juga membawa atmosfer Resident Evil klasik, nampaknya mendorong Capcom untuk mengembangkan Resident Evil ke jalur semulanya. Sekarang, Capcom merilis sekuelnya yaitu Resident Evil: Revelations 2. Tidak sebatas itu saja, Resident Evil: Revelations 2 dibuat dengan format baru yaitu episodik layaknya game petualangan buatan Telltale. Namun, apakah dengan format baru ini Resident Evil: Revelations 2 masih tetap memberikan kesan seperti Resident Evil klasik? Saya tidak bisa bilang “ya”, tapi Resident Evil: Revelations 2 membawa sebuah perubahan yang baik untuk seri tersebut.

Wajah Baru, Darah Lama

Review Resident Evil Revelations 2 | Screenshot 1
Resident Evil: Revelations 2 memiliki setting setelah Resident Evil 5 dan sebelum Resident Evil 6. Game ini akan kembali menghadirkan karakter klasik dan karakter baru dari seri Resident Evil yang membuat permainan tidak hanya terasa seperti nostalgia tapi juga memberikan warna baru. Claire Redfield dari Resident Evil 2 dan Barry Burton dari Resident Evil pertama akan kembali dihadirkan dalam game ini. Sementara itu dua karakter lainnya yang ditunjukkan adalah Moira Burton yang adalah anak dari Barry dan seorang gadis cilik bernama Natalia.
Diceritakan bahwa Claire dan Moira yang bergabung dalam organisasi anti-bioteror bernama Terra Save, tiba-tiba diculik dan disekap di dalam sebuah pulau terpencil yang dikerumuni mahluk mengerikan. Sambil ‘dihantui’ suara perempuan yang menyekapnya, mereka harus pergi dari tempat tersebut. Di lain tempat, Barry yang berusaha mencari Moira akhirnya sampai juga di pulau tersebut dan sambil ditemani Natalia yang baru ditemuinya, ia berusaha sekeras mungkin untuk mencari Moira yang diculik.

“Yeah, I was almost a Claire sandwich.”

Review Resident Evil Revelations 2 | Screenshot 2

Porsi Pas

Harus saya akui, keputusan Capcom untuk menggunakan format episodik dalam Resident Evil: Revelations 2 berpengaruh cukup positif dalam keseluruhan gameplay. Pertama, dengan menggunakan format episodik ini, gamer yang sulit mendapatkan waktu bermain (seperti saya) akan sangat tertolong karena kamu bisa menikmati cerita dan permainan dalam Resident Evil: Revelations 2 secara sepotong-sepotong. Kamu tidak akan merasa dibebani untuk memainkan game ini dalam waktu yang lama karena asupan permainan yang kamu mainkan dalam satu episode terasa cukup pas.
Kedua, kalau kamu mengikuti game ini per episode dan tidak langsung membelinya secara sekaligus, maka rasa penasaran kamu di akhir setiap episode akan sangat mendorong kamu untuk memainkan episode selanjutnya. Secara keseluruhan cerita, Resident Evil: Revelations 2 tidak menghadirkan kisah yang sebenarnya menarik untuk diikuti, namun berkat sistem episode ini, cerita yang kurang menarik ini pun menjadi bisa lebih dinikmati dengan menyenangkan.

Bersatu Kita Teguh

Kamu masih akan menemukan hal yang sama dalam Resident Evil: Revelations 2 yaitu menembaki para zombi atau mahluk mutasi yang seram dan mematikan. Gameplay keseluruhan juga masih mengikuti seri sebelumnya. Kamu akan dipersenjatai dengan senjata api, pisau, atau botol molotov yang akan memastikan keselamatan kamu hingga game ini berakhir. Pengendalian karakter mulai dari pergerakan hingga tembak-menembak terasa cukup lancar, walaupun saya kadang masih merasa kurang cocok dengan pergerakan saat karakter melakukan sprint. Setiap bagian tubuh musuh yang kamu tembak memiliki reaksi tersendiri sehingga kamu bisa melumpuhkan musuh yang ada dengan efektif. Namun animasi yang disajikan ketika musuh terkena serangan di kepala agak terasa ganjil karena … tidak ada reaksi sama sekali walaupun memang tingkat kerusakan yang diberikan memang besar.
Yang terasa cukup berbeda dalam gameplay di Resident Evil: Revelations 2 adalah kemampuan rekan yang ada di sampingmu. Sebagai contoh, Claire akan ditemani Moira sepanjang perjalanannya. Berbeda dari seri sebelumnya di mana rekanmu juga bisa menggunakan senjata, Moira hanya bisa menggunakan senter dan linggis di dalam game. Meskipun rentan terhadap serangan, Moira memiliki kemampuannya sendiri yang nantinya akan dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah teka-teki atau untuk bisa lari dari sebuah perangkap. Moira juga bisa mencari lingkungan sekitar untuk mencari peluru atau persediaan lainnya yang sangat berguna untuk keselamatan dirimu.
Hal lain juga bisa dilakukan oleh Natalia, gadis kecil yang akan menjadi rekan Barry. Meskipun kelihatan lemah, Natalia digambarkan sebagai anak yang kuat dan memiliki kemampuan khusus. Natalia bisa melacak di mana posisi musuh sehingga Barry bisa melancarkan serangan diam-diam demi menghemat peluru. Ya, ada elemen stealth juga dalam game ini, tapi terasa terlalu dangkal. Musuh bergerak dengan pola yang terlalu monoton sehingga seringkali tidak ada tantangan dalam melakukan stealth.
Oke, mungkin ketika memainkan skenario Barry, sebagian dari kamu akan teringat dengan The Last of Us dan hal itu memang saya rasakan juga. Kemiripannya sangat jelas dan jika Capcom berkata mereka tidak sengaja melakukannya … entahlah. Saya tidak akan percaya begitu saja.
Berkat kemampuan kedua karakter baru ini, permainan menjadi lebih variatif dan game ini tidak terasa seperti sebuah game galeri menembak. Permainan juga direkomendasikan untuk dimainkan berdua bersama satu pemain lain karena beberapa level dalam game ini terasa agak canggung bila dimainkan sendirian.
Review Resident Evil Revelations 2 | Moira
Review Resident Evil Revelations 2 | Screenshot 3

Susah mencari Amunisi

Tantangan terbesar yang ada dalam Resident Evil: Revelations 2 bukanlah masalah menembaki musuh atau yang lainnya. Memang seringkali kamu akan dikeroyoki musuh (terutama di episode pertama) tapi tantangan sekaligus masalah terbesar yang ada dalam game ini adalah jumlah amunisi yang sangat langka. Lagi-lagi saya teringat dengan The Last of Us akibat hal ini. Namun berbeda dengan The Last of Us yang dirancang dengan apik, saya merasa ada sesuatu yang tidak seimbang akibat jumlah amunisi yang terbatas ini. Malah, gara-gara ini Resident Evil: Revelations 2 terkesan berusaha terlalu keras untuk menjadi seperti The Last of Us.
Memang, amunisi yang terbatas artinya memberikan tantangan tersendiri untuk bisa menghemat peluru dan berusaha untuk menyerang bagian terlemah dari musuh. Tetapi untuk bagian pertempuran dengan bos, hal ini bukannya menjadi tantangan malah menjadi sebuah hal yang menyebalkan. Pasalnya, bos yang kamu hadapi memiliki HP yang sangat besar dan sangat sulit ditumbangkan bahkan dengan jumlah peluru yang menurut kamu cukup banyak. Hal ini juga diperparah dengan pertarungan bos yang tidak terlalu menarik. Kebanyakan pertarungan bos yang kamu alami tidak akan lebih dari aksi menembaki titik kelemahan mereka yang sulit ditarget sembari menghindar dan berlari-lari.

Teringat Masa lalu

Review Resident Evil Revelations 2 | Screenshot 4
Kalau kamu adalah penggemar seri Resident Evil karena teka-teki yang disajikannya, maka kamu akan cukup senang karena teka-teki yang sempat menghilang di beberapa seri utama Resident Evil sebelumnya akan kembali lagi dalam Resident Evil: Revelations 2. Meskipun demikian, harap diketahui juga bahwa teka-teki yang kamu temukan tidak sedalam dengan apa yang ada pada Resident Evil klasik.
Kamu akan kembali lagi mencari barang-barang tematik yang akan menjadi semacam kunci untuk membuka pintu ke area selanjutnya. Cara mencarinya juga cukup mirip dengan seri Resident Evil klasik karena kamu dituntut untuk berputar-putar dalam beberapa area demi menemukan kunci tersebut. Hampir semua kunci yang kamu cari tidak membutuhkan kemampuan nalar yang tinggi, tapi konsep yang dihadirkan setidaknya bisa mengobati kerinduanmu dengan seri Resident Evil klasik.
Tindakan yang kamu lakukan ketika menggunakan seorang karakter di sebuah area akan berpengaruh pada saat kamu menggunakan karakter lainnya. Sebagai contoh, jika Claire memutuskan untuk membuka sebuah gerbang dalam sebuah area, maka begitu kamu nanti menggunakan Barry, kamu akan menemukan sebuah senjata baru. Hal ini mengingatkan saya dengan kepuasan saat rahasia-rahasia dalam sebuah game klasik berhasil ditemukan dan Resident Evil: Revelations 2 berhasil membawa perasaan itu kembali.

Memiliki Episode yang berbeda

Resident Evil: Revelations 2 memberikan kesan horor yang berbeda pada setiap episodenya. Untuk episode pertama dan kedua dari skenario Claire, mungkin kamu tidak akan menemukan sesuatu yang sangat mengerikan karena suasana yang kamu temukan rasa-rasanya sudah terlalu umum digunakan. Namun hal lain akan kamu rasakan begitu kamu memainkan skenario Barry. Tempat yang kamu kunjungi dalam skenario Barry sebenarnya kurang lebih sama dengan apa yang ditemui dalam skenario Claire, namun rasanya akan jauh lebih misterius. Saya tidak bisa menjelaskannya lebih lanjut karena itu akan berakibat spoiler jadi, maaf ya …
Review Resident Evil Revelations 2 | Screenshot 5
Review Resident Evil Revelations 2 | Screenshot 6
Oke, lanjut ke hal lainnya. Di episode ketiga, kamu akan mulai merasakan nostalgia Resident Evil. Mengapa? Karena lingkungan yang kamu temukan akan sangat mengingatkanmu dengan Resident Evil pertama. Kadang saya malah berpikir mengapa Capcom tidak membuat sebuah game sepenuhnya berbentuk seperti episode ketiga Resident Evil: Revelations 2. Sedangkan di episode terakhir … lebih baik kamu coba sendiri karena kesimpulan cerita dari Resident Evil: Revelations 2 mungkin akan membuat kamu ingin memainkan game ini untuk kedua kalinya.
Di dua episode terakhir ini juga, rasanya akan terasa sekali bahwa desain level yang ada bisa ditaklukkan dengan lebih optimal jika kamu bermain bersama temanmu. Jadi, setidaknya ada alasan untuk memanggil temanmu ke rumah dan mengajaknya bermain bersama. Kamu juga bisa saja memanggil orang lain via online, tapi rasanya permainan akan menjadi jauh lebih hidup jika kamu bermain bersama temanmu dengan menggunakan fitur split screen.

Hore! Raid Mode!

Review Resident Evil Revelations 2 | Screenshot 7
Raid Mode kembali hadir dalam Resident Evil: Revelations 2 dan dijamin akan membuat jumlah waktu permainanmu meningkat. Raid Mode di dalam Resident Evil: Revelations 2 terasa seperti game hunting yang diimplementasikan dalam sebuah game action-horror. Kamu akan memilih misi yang akan kamu jalani dan membasmi musuh yang ada. Semakin baik kamu melakukan sebuah misi, maka akan semakin besar upah yang kamu dapatkan. Nantinya kamu bisa melakukan kustomisasi senjata, kemampuan, dan perlengkapan yang kamu bawa.
Raid Mode memberikan sebuah nilai tambah yang sangat positif karena kamu masih bisa bersenang-senang berburu zombi setelah menamatkan semua episode yang ada dalam Resident Evil: Revelations 2. Ditambah lagi, kamu bisa melakukannya bersama dengan orang lain secara online sehingga permainan akan menjadi lebih seru lagi. Secara nilai ekonomis, hal ini juga sangatlah baik. Dengan harga sekitar Rp300.000, kamu sudah mendapatkan empat (ekstra dua) episode berdurasi masing-masing 2-3 jam dan dilengkapi Raid Mode yang bisa dimainkan terus menerus adalah sebuah tawaran yang cukup menarik.

Visual Yang Tidak Terlalu HIGH

Review Resident Evil Revelations 2 | Screenshot 8
Review Resident Evil Revelations 2 | Screenshot 9
Secara teknis, visual dalam Resident Evil: Revelations 2 terkesan seperti game yang dirilis di console generasi lalu namun dengan kualitas yang sedikit lebih baik. Memang, Resident Evil: Revelations 2 tidak menghadirkan kualitas visual sehebat game generasi kini, tapi saya rasa apa yang disajikan sudah mencukupi kebutuhan. Jika kamu bermain menggunakan PS4, Xbox One, atau PC, maka kamu akan disajikan dengan kecepatan 60 fps (setelah menggunakan patch) yang membuat permainan terasa lebih lancar. Secara keseluruhan, visual yang disajikan bisa saya katakan cukup, tapi bisa saja lebih baik.
Desain level yang ditampilkan dalam game ini terasa cukup menyenangkan untuk dijelajahi. Banyak sekali barang yang tidak terlihat yang siap untuk kamu temukan dan juga hal-hal rahasia lainnya yang mungkin tidak pernah kamu sadari ada dalam game ini. Tapi yang paling pasti menarik perhatianmu dalam game ini tidak lain adalah desain musuh yang ada. Entah itu monster atau zombi, desain yang diperlihatkan sudah bisa membuatmu merasa ngeri dan jijik. Tidak lupa juga berkat desain suara serta musik yang disampaikan, kesan horor yang ditampilkan terasa lebih intens.

Kesimpulan

Saya rasa kalau kamu penggemar game zombi, survival horror, Resident Evil, dan sejenisnya, kamu tidak perlu ragu untuk memainkan Resident Evil: Revelations 2. Meski memiliki kekurangan di beberapa tempat, namun secara keseluruhan game ini adalah sebuah game yang sangat solid, seru, dan bisa dimainkan bersama temanmu baik secara online maupun split screen. Saya berharap ke depannya Capcom masih mau untuk mempertahankan format Resident Evil seperti ini.
Previous
Next Post »